3.28.2010

Pindah Blognya

Teman-teman semua...

Saya sekarang aktif di blog ini klik disini




3.02.2010

Tahniah Milad Untukku

Rabu, 3 Maret 2010, 00:01 Dini Hari
Terbangun dari tidur karena hape berdering begitu rewel, ring tone bernyanyi tiada henti. Mata sudah sangat memberat, ingin tetap melanjutkan tidur, menutup telinga menggunakan bantal, tapi... HP masih saja ngoceh. Perasaan dongkol menghinggapi, siapa sih malam begini masih saja sms, ini waktu istirahat, bukan waktu ber sms ria. Dengan muka terlipat tujuh, aku bangun tidur dengan perasaan yang sungguh tidak enak. Jengkel tepatnya. Saat terbangun, HP masih saja bernyanyi sambil menari bergetar. Ter ter ter ter...

20 pesan diterima, begitu terbaca dilayar HP bututku. Hem?! Banyak! Ada apa yah? Perasaan tidak ada yang istimewa hari ini, sungguh tidak ada. Ataukah ini masih berkaitan masalah kisruh anggota dewan di DPR masalah kasus century, karena sejak sore banyak teman yang sms soal itu. Katanya anggota dewan memalukan kayak anak kecil saja, begitu komentar mereka. Tapi setelah membuka smsnya, wah kaget!
"Met milad yah! Semoga umur berberkah. By... XXXX" SMS pertama yang kubuka membuat ngantukku hilang. ASLI! SMS kedua, ketiga dan semuanya memberikan ucapan selamat, mereka adalah teman di Facebook. Kulirik kalender yang tergantung di dinding kamar, perasaanku langsung jadi tidak enak, ini baru tanggal 3 maret, bukan tanggal 4. Padahal miladku tanggal 4 maret. Ada kesalahan teknis nih!
"Makasih ucapan dan do'anya... Tapi sebenarnya miladku bukan hari ini, tapi besok, 4 maret" Balasku ke mereka semua...
"Tapi di FB tercantum hari ini, 3 maret." Balas seorang teman, yang lain juga sms balasannya seperti itu. Otakku meraba, ah mungkin saya salah memasukkan data saat regestrasi dulu. Hap! Tapi terharu juga, ternyata teman-teman banyak yang peduli, kembali kuucapkan terima kasih kepada mereka atas ucapan dan do'anya.
Aku beranjak dari kamar, ingin berwudhu dan salat. Ya Rabb, hambamu datang... ingin muhasabah diri... dosa menggunung sedang amal tidak bisa menandinginya. Terima kasih teman-teman, walaupun kejadian ini agak konyol, tapi sangat suprise buatku.



9.13.2009

Nafas Mujahadah Mahasiswa Al Azhar

Jum’at pagi menjadi hari bersejarah tepatnya sehari sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Jum’at cerah itu telah mencerahkan penghuni kampus hijau sehingga gelora mujahadah nampak membara! Nafas mujahadah pun menjulang menyesaki angkasa. Hari dimana kami mendengar keputusan pihak kampus, keputusan yang menentukan dimana kami akan mengabdikan secuil ilmu yang pernah kami dapati di kampus ini. semua yang bertahan mendapatkan bagian, ada yang merasa sedikit kecewa karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang telah diputuskan. Namun tidak ada kata bantahan, yang ada hanya kata sami’na wa ‘atha’na! dan nafas mujahadah itu kini telah menembus langit ke tujuh!

Jum’at 21 Agustus 09




8.21.2009

Tangis Perpisahan yang Tertahan


Burung yang sedari pagi terbang mencari rejeki kini kembali ke sarangnya dan berdzikir padaNya, saat itu pula kata perpisahan kuucap di depanmu sambil menunduk, tak berani menatapmu. Seolah jiwaku runtuh, persendianku terlepas, ada bulir bening yang mengintip. Aku menahannya, mencoba kuat. Mendengar ucapanku kau kaget seraya bertasbih, tasbih kau ulang beberapa kali membuat aku mendonggakkan kepala, kutaatap matamu, kenapa matamu memerah? Wajahmu juga memerah? Sedang bibirmu masih bertasbih. Aku kembali menunduk.

Kau mengusap punggungku sambil memberi nasihat agar aku kuat di medan dakwah yang mungkin akan terjal, bagaikan sang ayah memberi nasihat kepada anaknya, dan sekujur tubuhku merasakan kedamaian dan keharuan. Aku tak berani menatapmu, tetap menunduk tidak kuat. Air bening itu semakin deras terjangannya, namun masih kucoba untuk membendungnya.

“Aku pasti akan merindukan nasihatmu dan wajah teduhmu,” ucapku mencoba menatap dengan segunjing senyum, senyum yang sakit! Kau memalingkan wajah, matamu berkaca kembali kau mengucap tasbih. Kau tak menatapku lagi, yang kulihat hanya punggungmu yang semakin menjauh.

Tangisku masih tertahan sampai kau hilang dari pandangan, setelah itu pertahananku bobol tak kuat menahan beban. Bulir bening itu berjatuhan, Ya Allah… Semoga Engkau menguatkanku di jalanMu. dan lindungilah dia yang telah kuanggap sebagai murabbiku. Amin yaa Rabb. Yah aku pasti akan merindukan nasihat da wajah teduhnya.

Kamis 20 Agustus 09



Nikmatnya Penat

Biarlah tubuh ini terpelanting dalam kerja-kerja besar. Biarkan tubuh digilas kepenatan yang mendera. Biarkan saja tubuh yang lemah ini terseok demi merasakan dahsyatnya perjuangan. Jika terlalu memanjakannya dia hanya akan menjadi bahan bakar di jahannam. Tubuh nikmatilah kepenatan ini! kepenatan yang begitu nikmat. Jiwa…imbangi kepenatan dengan dzikrullah, tawazunlah!

Rabu 19 Agustus 09

Disaat bulir keringat berjatuhan, nikmatnya!




Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template